Sunday 11 May 2014

AKU

Pagi ku  Bangun di Bangunan...sampai kapan kah palu ku mengetuk pintu hati mu.untuk mengerti .....jalan kita berbeda....syukur ku melihat mu tidak melangkah di liku jalan Nasib yg harus ku tempuh.. setiap jam ku dibumbui dengan bumbu pedas hinaan mu menjadi santapan teramat lezat sepanjang siang ku.......

aku selalu bilang bahwa wajahmu se elok otaknya para
konsultan perancang gedung, dimana tak sedikitpun
sudut yang keriput sehingga tubuh gedung tersebut
sungguh kokoh, memiliki pondasi yang tertanam ganda
dan apabila ada guncangan dahsyat menggoyang
maka dipastikan berdirimu imbangi
gunung....
  tapi mengapa...?????? bekerja sebagai kuli bangunan dicap pekerjaan kelas rendah dan dihina.... padahal kami sangat kagum dan bangga dengan fropesi mu...kalau saja anda pernah pegang arco,sekop,dan motongin besi dan sebagai nya mungkin
pikiran anda akan segera berubah.
untung saja anda belum pernah...
  Kuli bangunan adalah orang-orang yang rendah hati nya...
meski omongannya selalu car-cor slonong ngawur.. mungkin sebagai obat kesal,karena karya mereka diklaim dan diberi label.........''asal asalan''
   


Pak Tukang....
apa kurang terang matahari di tempatmu,
hingga kau buru sampai ke sini ?
hanya untuk kau tagih janjijanjinya.
bukankah kulit legam, berkilat, dan berkeringat itu
dia juga yang sudah warnai ?

Pak tukang … pak tukang …

ada dendam apa antara kau dengan hujan,
hingga tak kau pedulikan datangnya ?
bicara pun tidak kau padanya.
bukankah tubuhmu yang baja tuangan,
dia juga yang menatahnya ?

Pak tukang … pak tukang …

apa kurang kental darah di nadimu,
hingga kau infuskan berbotolbotol anggur merah ?
sebentar dia akan merayap, menikam, dan membunuh indramu.
apa kurang mabuk dan terhuyunghuyungmu,
juga pucat pasimu di gelombang laut ''kehidupan'' pak tukang … pak tukang …
betapa indah rajah tanganmu
pada dindingdinding gedung..... rumahmu sendiri,
sudahkah kau ganti anyaman bambunya ??????????